Mahasiswa GMNI Trenggalek Demo DPRD, Soroti Bobroknya Dunia Pendidikan

Senin, 5 Mei 2025 - 18:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Trenggalek

i

Aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Trenggalek

TRENGGALEK, jurnalpos.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Trenggalek menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (5/5/2025)

Dalam orasinya GMNI Trenggalek menyuarakan berbagai persoalan serius yang membelit dunia pendidikan, mulai dari dugaan korupsi hingga kekerasan seksual di lingkungan sekolah.

Dalam orasinya, para demonstran menyoroti mahalnya biaya pendidikan yang diklaim gratis, politisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hingga kualitas pendidikan yang timpang antara kota dan desa. Mereka juga menuding adanya penyalahgunaan dana BOS melalui pengadaan buku yang dinilai tidak relevan dan dibanderol dengan harga tinggi.

Koordinator aksi, Genta Aditya Pranayan, menyampaikan bahwa pendidikan yang seharusnya gratis masih menyimpan banyak pungutan tersembunyi. Hal itu dirasakan baik di sekolah negeri maupun swasta. Ia juga menekankan pentingnya pemerataan kualitas pendidikan.

“Pendidikan gratis hanya sebatas SPP. Tapi faktanya, masih banyak biaya tambahan yang dibebankan ke siswa. Kami juga menuntut pemerataan fasilitas dan kualitas pengajaran antara sekolah di kota dan desa,” tegasnya.

Disebutkan Genta ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah di kota dan desa. Menurut mereka, sekolah di pelosok masih jauh tertinggal dari segi fasilitas dan kualitas pengajaran dibandingkan sekolah favorit di perkotaan.

“Ketimpangan sekolah yang ada di kota dan desa sangat tinggi. Jadi sekolah favorit yang ada di kota dengan yang ada di pelosok itu sangat berbeda kualitas pendidikannya,”ujarnya.

Tak hanya itu, GMNI mengangkat isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang terus berulang tiap tahun. Mereka menilai fungsi pengawas sekolah saat ini tidak berjalan efektif.

“Kekerasan seksual terus terjadi. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan. Ada atau tidak pengawas, seakan tidak ada bedanya,” tegas Genta.

Lebih lanjut diterangkan Genta politisasi pendidikan dan ancaman kebebasan akademik salah satu contohnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diduga menjadi monopoli untuk menyusupkan program kegiatan yang tidak menyentuh siswa.

“Contoh nyata yang ada di Trenggalek adalah, adanya 2 buku yang disusupkan untuk masuk ke anggaran dana BOS. Buku itu yang pertama tentang disiplin lalu lintas seharga Rp 350 ribu dan buku anti korupsi seharga Rp 1,5 juta. Parahnya, buku tersebut diperjualbelikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarudin, menerima langsung perwakilan GMNI. Ia menyatakan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak masyarakat, dan DPRD akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

“Yang menjadi kewenangan daerah akan kita selesaikan. Untuk yang berada di ranah pusat atau provinsi akan kita koordinasikan,” kata Sukarudin.

Terkait isu kekerasan seksual di sekolah, Sukarudin menjelaskan bahwa penanganan kasus telah dilakukan oleh kepolisian. Namun ia mengakui perlunya upaya pencegahan yang lebih komprehensif bersama para pemangku kepentingan.

Dalam orasinya, GMNI menyoroti dugaan penyalahgunaan dana BOS yang dinilai dimanfaatkan untuk kepentingan politis, salah satunya dengan menyusupkan dua jenis buku ke sekolah-sekolah. Buku tersebut adalah buku tentang disiplin lalu lintas seharga Rp 350 ribu dan buku anti korupsi senilai Rp 1,5 juta. Keduanya disebut diperjualbelikan di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek.

“Tidak ada kewajiban untuk membeli buku itu. Mau beli boleh, tidak juga tidak apa-apa. Anak-anak yang dididik kritis seperti ini, nantinya akan memiliki cara berpikir yang lebih baik,” tegas Sukarudin.

Aksi ini diakhiri dengan penyerahan dokumen tuntutan GMNI kepada DPRD Trenggalek. Mereka berharap seluruh isu yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti secara konkret oleh para pemangku kebijakan.(*).

Berita Terkait

Bakti Kesehatan Polres Trenggalek: Donor Darah hingga Pemeriksaan Gratis untuk Masyarakat
Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Minta Penundaan Pembebasan Lahan JLS, Usul Dana Dialihkan untuk Penanganan Bencana
Trenggalek Bahas Masa Depan: DPRD Dengarkan Jawaban Bupati atas Dua Raperda Strategis
Jembatan Putus, Warga Terisolasi: DPRD Trenggalek Desak Percepat Pemulihan Pasca Bencana
Kurban Istimewa Idul Adha 1446 H: Presiden Prabowo Sumbang Sapi Raksasa dari Trenggalek
Libur Panjang Idul Adha, Polres Trenggalek Perketat Pengamanan Jalur Wisata Watulimo
Idul Adha 1446 H, Bupati Trenggalek Berbagi Kebahagiaan kepada Warga Terdampak Bencana di Desa Depok
Kebersamaan Jamaah Masjid Jami Al Huda Desa Depok Kecamatan Bendungan Warnai Semangat Idul Adha 1446 H dengan Gotong Royong dan Keikhlasan

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:42 WIB

Bakti Kesehatan Polres Trenggalek: Donor Darah hingga Pemeriksaan Gratis untuk Masyarakat

Senin, 16 Juni 2025 - 22:23 WIB

Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Minta Penundaan Pembebasan Lahan JLS, Usul Dana Dialihkan untuk Penanganan Bencana

Senin, 16 Juni 2025 - 13:22 WIB

Trenggalek Bahas Masa Depan: DPRD Dengarkan Jawaban Bupati atas Dua Raperda Strategis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:20 WIB

Jembatan Putus, Warga Terisolasi: DPRD Trenggalek Desak Percepat Pemulihan Pasca Bencana

Sabtu, 7 Juni 2025 - 17:42 WIB

Libur Panjang Idul Adha, Polres Trenggalek Perketat Pengamanan Jalur Wisata Watulimo

Sabtu, 7 Juni 2025 - 17:13 WIB

Idul Adha 1446 H, Bupati Trenggalek Berbagi Kebahagiaan kepada Warga Terdampak Bencana di Desa Depok

Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:57 WIB

Kebersamaan Jamaah Masjid Jami Al Huda Desa Depok Kecamatan Bendungan Warnai Semangat Idul Adha 1446 H dengan Gotong Royong dan Keikhlasan

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:04 WIB

Empat Ekor Kambing Disembelih di Halaman Masjid Al-Husein Usai Sholat Idul Adha 1446 H

Berita Terbaru