TRENGGALEK, jurnalpos.id – Kepala Desa Depok, Sugeng Asmoro, S.Pd., bersama seluruh jajaran Pemerintahan Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh lembaga, serta warga Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dukungan, bantuan, dan kepeduliannya dalam penanganan bencana tanah longsor yang menimpa desanya.
Bencana tanah longsor terjadi pada Senin, 19 Mei 2025, dan memicu longsoran di sejumlah titik di wilayah Desa Depok. Akibatnya, sepuluh rumah terdampak, dengan tiga rumah rata dengan tanah akibat tertimbun material longsor, dan tujuh rumah lainnya mengalami kerusakan berat
Operasi pencarian korban hilang di Dusun Kebon Agung terus dilakukan secara intensif selama beberapa hari. Memasuki hari kelima, pada Jumat (23/5), pencarian masih berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD, BASARNAS, TAGANA, TNI, POLRI, relawan kemanusiaan, serta warga setempat.
Empat jenazah korban yang ditemukan akibat bencana longsor tersebut telah dimakamkan secara layak pada Sabtu malam, 24 Mei 2025, di pemakaman umum desa. Total korban jiwa akibat bencana ini tercatat sebanyak enam orang.

Dalam pernyataannya, Sugeng Asmoro menyampaikan rasa terima kasih secara khusus kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, BPBD Provinsi/Kabupaten, BASARNAS ,TAGANA, TNI, POLRI, tim tenaga kesehatan, relawan kemanusiaan, lembaga-lembaga organisasi, serta seluruh media, baik media TV nasional, media harian, media online, maupun media lokal yang telah berperan aktif menyampaikan informasi sehingga mampu menggugah rasa empati publik dan mendorong berbagai pihak untuk datang membantu.
“Saya, Kepala Desa Depok, atas nama Pemerintah Desa, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak atas dukungan, partisipasi, dan bantuannya bagi masyarakat Desa kami yang mengalami bencana tanah longsor,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).
Sugeng mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan oleh semua elemen sangat berarti bagi warga yang terdampak. Para tenaga medis dari berbagai instansi turut turun langsung memberikan pelayanan kesehatan, sementara bantuan materiil dan spiritual terus mengalir dari berbagai penjuru.
Bantuan yang diterima juga telah disalurkan kepada warga, meski sebagian besar dari mereka masih mengungsi di rumah kerabat atau rumah yang masih layak ditempati. Pemerintah desa bersama pihak terkait kini tengah membahas proses relokasi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
“Dusun Kebon Agung, Soko, Banaran, dan sebagian wilayah Joho masih rawan longsor. Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, terutama saat musim hujan tiba. Semoga bencana ini tidak terjadi lagi,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Sugeng juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama mendoakan korban yang telah meninggal dan memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sementara itu, Sekretaris Desa Depok, Agus Sujianto, menambahkan bahwa meskipun seluruh korban telah ditemukan, kondisi infrastruktur desa masih membutuhkan perhatian.
“Jalan-jalan masih perlu dibersihkan agar akses antar wilayah kembali normal. Proses relokasi warga yang kehilangan tempat tinggal akan dilaksanakan setelah hasil musyawarah dan mufakat bersama seluruh pihak terkait,” pungkasnya.
Pemerintah Desa Depok berharap seluruh masyarakat terus menjaga semangat gotong royong dan tetap solid dalam menghadapi masa pemulihan pascabencana, serta berharap semua elemen terus bersinergi dalam mendukung keselamatan dan kesejahteraan warga.(wdd)