Ribuan jamaah memadati area makbaroh atau Sarean Gede di Desa Semanten, Kabupaten Pacitan, untuk mengikuti Haul ke-168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo,pendiri Perguruan Islam Pondok Tremas. Sabtu (27/4/2025),
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji turut hadir dan larut bersama para jamaah dalam momentum tabarruk dan penghormatan kepada ulama besar tersebut.
Turut hadir dalam haul akbar ini, Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Tremas K.H. Fuad Habib Dimyati, Ketua Majelis Ma’arif Pondok Tremas K.H. Luqman Haris Dimyati, para masyayikh, serta pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah. Tampak pula jajaran Forkopimda Kabupaten Pacitan, antara lain Dandim 0801 Pacitan Letkol Arh. Ahmad Musahirul dan Kapolres Pacitan AKBP Ayup Diponegoro Azhar.
“Kehadiran kita semua di majelis makbaroh ini sebagai rasa dan bentuk takriman, ta’dziman, dan mahabbah kita kepada para masyayikh,” ujar K.H. Fuad Habib Dimyati dalam sambutannya.
Rangkaian acara haul dimulai dengan pembacaan doa, dzikir, tahlil, maulidul rasul, dan mahalul qiyam. Acara puncak diisi dengan mauidhoh hasanah oleh K.H. Muhammad Mahfud bin Harir, pengasuh Pondok Pesantren BUQ Betengan, Jawa Tengah.
K.H. Abdul Manan Dipomenggolo dikenal sebagai perintis pesantren di kawasan Pacitan sejak awal 1800-an. Ia mendirikan Pondok Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, dan menjadi salah satu tokoh penting dalam membangun jaringan ulama Nusantara.
Setelah wafat, beliau dimakamkan di tanah kelahirannya, di Sarean Gede Desa Semanten, yang kini menjadi tempat ziarah dan haul tahunan para santri dan masyarakat.
Haul ke-168 ini menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual, serta bentuk penghormatan terhadap perjuangan ulama dalam membina umat dan pendidikan Islam di Indonesia.(*).