Trenggalek, Jurnalpos.id – Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., memberikan apresiasi tinggi terhadap visi pembangunan berkelanjutan yang dijalankan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Dalam kunjungannya ke Trenggalek, Prof. Widodo menegaskan pentingnya menjaga lingkungan sebagai amanah untuk generasi mendatang.
“Pak Bupati sudah sangat luar biasa visinya untuk membangun Kabupaten Trenggalek dengan pembangunan berkelanjutan. Visi seperti ini tidak banyak dimiliki pemimpin-pemimpin daerah,” ungkap Prof. Widodo saat berada di Perkebunan Dilem Wilis, Senin (6/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mendukung penuh model-model pembangunan yang berkelanjutan, yang ramah lingkungan, dan juga meningkatkan nilai tambah masyarakat dengan sentuhan teknologi.”tambahnya.
Kunjungan Prof. Widodo ke Trenggalek tidak hanya untuk mempererat hubungan, tetapi juga meninjau perkembangan kerjasama Institut Atsiri serta potensi unggulan daerah.
“Pertama, saya mengunjungi Pak Bupati. Kerjasama antara Universitas Brawijaya dan Kabupaten Trenggalek sudah terikat dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Pabrik Kopi Van Dilem.
“Pabrik Kopi Van Dilem ini luar biasa. Kita bisa belajar banyak tentang bagaimana perkebunan kopi dan pengolahannya sudah berlangsung sejak zaman Belanda dengan konsep keberlanjutan, sehingga lingkungan tidak rusak namun produktivitas tetap terjaga,” kata Prof. Widodo.
Rektor UB menegaskan pentingnya pendidikan yang menyentuh aspek keberlanjutan.
“Semua teknologi pengembangan ekonomi harus ramah lingkungan. Pembangunan itu harus sustainable karena kita diamanahi lingkungan ini untuk generasi yang akan datang,” tegasnya.
Mengenai potensi kerjasama, Prof. Widodo menjelaskan bahwa pihaknya telah meninjau lokasi dan berencana mengembangkan kerjasama Tri Darma perguruan tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan konservasi.
“Insyaallah kami akan tindaklanjuti secara detail dalam perjanjian kinerja,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menambahkan bahwa Prof. Widodo melihat potensi besar yang dimiliki Trenggalek, termasuk aglomerasi Tunggal Rogo Mandiri atau Selingkar Wilis.
“Beliau bertanya mengapa orang Belanda membangun pabrik di sini, bukan di tempat lain, yang berarti ada faktor penting yang kami miliki,” ujarnya.
Bupati juga menyebut banyak ide yang muncul selama kunjungan tersebut.
“Kami memfokuskan kerjasama UB dan Trenggalek pada pembangunan berbasis alam, sejarah, dan tentu pendidikan,” tutup Mochamad Nur Arifin(*)