Trenggalek, Jurnalpos.id – Harapan untuk kembali menggelar Job Fair Kabupaten Trenggalek pada tahun 2026 masih terbuka, meskipun hingga kini belum ada alokasi anggaran resmi dari pemerintah daerah.
Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Trenggalek tengah menyiapkan sejumlah strategi pendanaan agar kegiatan tahunan yang dinantikan para pencari kerja ini tetap bisa terlaksana.
Kepala Dinas Perinaker Trenggalek, Heri Yulianto, menyampaikan bahwa sejak pandemi Covid-19, kegiatan Job Fair baru dapat kembali digelar pada tahun 2023 dan dilanjutkan di tahun 2024. Namun, pada tahun 2025 kegiatan ini kembali tidak dilaksanakan karena tidak adanya anggaran akibat kebijakan efisiensi belanja daerah. Hal serupa juga terjadi pada perencanaan tahun 2026, di mana kegiatan ini belum masuk dalam prioritas anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Job Fair merupakan salah satu program strategis kami dalam menjembatani dunia kerja dengan para pencari kerja lokal. Sayangnya, untuk tahun 2026 belum tersedia anggaran. Oleh karena itu, kami tengah menyusun strategi pendanaan agar kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan,” jelas Heri, Senin (11/8/2025).
Menindaklanjuti arahan dari Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek, Dinas Perinaker akan melakukan langkah efisiensi internal dengan penyisiran anggaran dari kegiatan lain. Target anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Job Fair 2026 mencapai Rp200 juta.
“Kami akan menyisir anggaran dari kegiatan-kegiatan lain yang memungkinkan untuk dikurangi atau ditunda. Jika hasil penyisiran masih belum mencukupi, maka kami akan mengajukan permohonan penambahan anggaran kepada pemerintah daerah,” lanjutnya.
Menurut Heri, kegiatan Job Fair memiliki dampak yang signifikan dalam menekan angka pengangguran terbuka di Trenggalek, sekaligus sebagai sarana untuk mempertemukan perusahaan dengan sumber daya manusia yang potensial di daerah.
Dengan strategi penyisiran anggaran dan kemungkinan pengajuan tambahan dana, Dinas Perinaker berharap Job Fair Trenggalek 2026 tetap bisa diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas ketenagakerjaan di daerah.(Nur Salim).