TRENGGALEK, jurnalpos.id – Curah hujan yang sangat tinggi sepanjang hari kemarin (19/5) memicu bencana tanah longsor di sejumlah titik di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Sebanyak sepuluh rumah yang terdampak, tiga di antaranya rata dengan tanah tertimbun longsoran tanah, sementara tujuh lainnya mengalami kerusakan berat.
Dari kejadian tersebut enam warga dilaporkan hilang dan diduga kuat tertimbun material longsor dan hingga kini belum berhasil ditemukan. Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan secara manual oleh warga bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Tagana, sejumlah OPD pemerintah daerah, serta berbagai organisasi kepemudaan dan lembaga sosial lainnya.
Evakuasi menghadapi tantangan berat karena akses jalan menuju lokasi tertutup material longsor. Beberapa titik longsoran menutupi jalur masuk, bahkan menyebabkan robohnya tiang listrik yang memperparah kondisi lapangan.
“Longsor di Depok tidak hanya terjadi di satu titik. Di bawah lokasi utama pun jalan tertutup material longsor. Tiang listrik pun ikut roboh, sehingga tim kesulitan menjangkau lokasi,” ujar Siswoyo, salah seorang warga setempat. Selasa (20/5/2025).
Tim gabungan saat ini fokus membuka jalur agar alat berat bisa masuk ke lokasi terdampak. Sementara itu, pencarian korban dilakukan dengan peralatan seadanya karena belum ada akses untuk alat berat.
Pemerintah setempat telah mengkoordinasikan bantuan darurat, termasuk tenda pengungsian dan distribusi kebutuhan pokok bagi warga terdampak. Warga diminta tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami memprioritaskan keselamatan warga dan mempercepat proses evakuasi. Masyarakat diharapkan menghindari lokasi rawan longsor,” ujar perwakilan BPBD Trenggalek.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih berlangsung. Pihak berwenang terus memantau kondisi tanah untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan. (Wdd disabilitas)