TRENGGALEK, jurnalpos.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi dua titik lokasi bencana alam di Kabupaten Trenggalek pada Kamis (22/5), yaitu Desa Ngares yang terdampak banjir dan Dusun Kebon Agung, Kecamatan Bendungan, yang mengalami tanah longsor.
Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung penanganan darurat bencana serta memastikan proses evakuasi dan rehabilitasi korban berjalan optimal. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah didampingi oleh Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, Sekda Trenggalek Drs. Edy Soepriyanto, perwakilan TNI, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Menurut laporan, enam warga Dusun Kebon Agung masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor. Proses pencarian terus dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur yang dipimpin Gatot, bahkan sejak malam 19 Mei. Untuk mempercepat pencarian, tim turut melibatkan anjing pelacak guna mengidentifikasi keberadaan korban.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa tim BPBD bekerja maksimal dalam penanganan situasi darurat tersebut. Ia juga menekankan pentingnya relokasi permanen bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Jika ada lahan daerah di sini, proses relokasi bisa lebih cepat. Kami akan identifikasi titik-titik aman untuk pembangunan perumahan,” ujar Khofifah. Ia mencontohkan relokasi warga Desa Sumurup yang sebelumnya berhasil dilakukan dengan cepat berkat pemanfaatan lahan milik Pemprov Jatim.
Khofifah juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), khususnya terkait potensi hujan deras, banjir, dan longsor yang makin meningkat akibat perubahan iklim global.
“Perubahan iklim global menuntut kita membangun sistem mitigasi yang lebih baik,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh bantuan dan program relokasi yang diberikan murni bersifat kemanusiaan dan tidak berkaitan dengan agenda politik. “Relokasi rumah adalah bentuk layanan kepada masyarakat, bukan agenda kebijakan sesaat,” tandasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mendampingi warga terdampak hingga proses pemulihan tuntas, termasuk penyediaan hunian layak serta penguatan infrastruktur pengurangan risiko bencana di masa mendatang.(wdd).