TRENGGALEK , jurnalpos.id – Pengusaha sukses asal Bali, Gusti Ngurah Anom atau lebih dikenal dengan Ajik Krisna, mendadak hadir di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pemilik jaringan oleh-oleh terbesar di Bali itu datang bukan sekadar berwisata, melainkan atas undangan Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, untuk melihat langsung potensi pariwisata dan UMKM di Bumi Menak Sopal.
Selama dua hari, Ajik menyusuri berbagai titik strategis di Trenggalek mulai dari eks terminal yang dirancang menjadi rest area, menikmati air terjun eksotis, hingga menutup hari dengan matahari terbenam di Pantai Mutiara.
“Saya diundang oleh Ibu Novita Hardini, baru tahu ternyata suaminya adalah Bupati Trenggalek. Saya tiba kemarin sore dan langsung survei beberapa lokasi,” kata Ajik saat ditemui di Pantai Mutiara, Jumat (9/5/2025).
Ajik mengaku terkesan dengan potensi wisata Trenggalek, terutama Pantai Prigi 360 yang menurutnya sangat menjanjikan jika dikembangkan dengan konsep yang lebih matang.
Tidak sekadar memberi masukan, Ajik langsung menunjukkan komitmen dukungannya terhadap produk lokal dengan memesan 300 kerajinan tangan dan 100 tumbler bambu dari UMKM setempat.
“Ini baru permulaan. Kalau laku di Bali, saya akan promosikan lebih banyak produk Trenggalek,” ujarnya.
Menariknya, Ajik juga berencana membawa produk best seller Krisna ke Trenggalek dengan membuka pop-up store di kawasan Pantai Mutiara sebagai uji coba pasar.
“Kita coba selama enam bulan. Kalau efektif menarik wisatawan di hari kerja, saya pertimbangkan untuk investasi lebih besar di sini,” tegasnya.
Ajik juga menyarankan agar pengelolaan wisata lebih menekankan pada kenyamanan dan pelayanan, bukan sekadar menarik tiket masuk.
“Cukup retribusi parkir saja, seperti di Bali. Yang penting pengunjung nyaman dan UMKM bisa tumbuh,” tambahnya.
Menanggapi kunjungan Ajik, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan rasa syukurnya. Menurutnya, kehadiran tokoh besar seperti Ajik bukan hanya membawa peluang ekonomi, tetapi juga pendekatan pembangunan yang lebih manusiawi.
“Yang membuat saya senang adalah Ajik menyentuh yang paling esensial: manusianya. Kadang kita terlalu fokus pada bangunan besar dan megah. Tapi Ajik tanya ke pedagang dulu, apa harapan mereka,” kata Bupati Arifin.
Ia menambahkan bahwa Trenggalek harus mulai bergeser ke pembangunan yang human-centered.
“Kalau bikin rest area, ya fasilitas dasar seperti toilet dan kebersihan harus jadi prioritas,” lanjutnya.
Bupati juga mengapresiasi gagasan Ajik terkait peningkatan PAD tanpa membebani pengunjung.
“Daripada jual tiket tapi sepi, lebih baik sewakan properti yang pasti laku. Sewanya bisa mahal, asal pengusaha yakin balik modal,” jelasnya.
Ke depan, pemerintah akan melibatkan pelaku industri pariwisata seperti PO bus dan travel agent yang biasa membawa tamu ke Trenggalek. Tujuannya, membentuk sinergi yang saling menguntungkan antara daerah dan pelaku industri.
“Semua harus kembali pada nilai ekonomi yang adil. Kalau kerja sama, harus saling menguntungkan, terutama bagi masyarakat Trenggalek,” ujar Bupati.
Pemerintah daerah siap menyediakan semua data dan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan ide-ide baru.
“Kalau Ajik butuh data, kami siapkan. Doakan saja ada ide-ide brilian yang bisa segera dieksekusi untuk kemajuan Trenggalek,” tutupnya.(*).