Festival Jaranan ke-29 Trenggalek Resmi Diluncurkan, Menuju Buminya Jaranan Dunia

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 01:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peluncuran festival jaranan

i

Peluncuran festival jaranan

Trenggalek, jurnalpos.id – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, didampingi istri sekaligus Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, bersama Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur serta Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), secara resmi meluncurkan Festival Jaranan ke-29 Kabupaten Trenggalek Tahun 2025 di pelataran Pasar Pon Trenggalek, Rabu (20/8/2025),

Sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan budaya yang akan digelar pada akhir September hingga awal Oktober 2025 mendatang.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Festival Jaranan tahun ini mengusung konsep partisipatif paseduluran, yang artinya pelaksanaan tidak lagi sepenuhnya bersifat birokratis, melainkan terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menegaskan keinginannya menjadikan daerah ini sebagai Bumi Jaranan, yang terbuka terhadap berbagai pakem jaranan dari nusantara hingga mancanegara.

Jaranan: Dari Tontonan Menjadi Tuntunan

Dalam sambutannya, Bupati Nur Arifin menyampaikan bahwa jaranan bukan hanya seni pertunjukan, namun juga sarat nilai filosofi kehidupan masyarakat Trenggalek.

“Malam ini disajikan bukan hanya local wisdom, tetapi juga philosophical wisdom. Jaranan ini bukan sekadar gerak, tapi miniatur dari outletnya orang Trenggalek. Ini adalah ekspresi budaya, sekaligus tuntunan hidup,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa konsep Jaranan Terbuka memungkinkan siapa pun berpartisipasi, termasuk peserta dari luar negeri.

Di Korea ada Gangnam Style, di Finlandia ada Horse Dance, dan Trenggalek memiliki Turonggo Yakso tarian jaranan khas yang menggambarkan perjuangan menaklukkan hawa nafsu, simbol dari kuda berkepala raksasa.

“Turonggo Yakso berasal dari bahasa Sanskerta, artinya kuda berkepala raksasa. Para penari adalah simbol pejuang yang harus bisa menaklukkan sisi kelam dalam diri manusia,” jelasnya.

Sebagai penutup, Bupati Nur Arifin menyampaikan harapannya:

“Semoga Festival Jaranan Trenggalek bisa menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara, dan Trenggalek bisa kita brand sebagai Buminya Jaranan di seluruh dunia.”harapnya.

Festival ini juga menjadi momen untuk menghidupkan kembali filosofi lokal seperti sedekah bumi, Ngitung Batih, dan berbagai tradisi paseduluran lain yang terus dilestarikan.

Didukung Kementerian, Menuju Kharisma Event Nusantara

Hadirnya Deputi dari Kemenparekraf dalam peluncuran ini menjadi harapan baru agar Festival Jaranan Trenggalek dapat masuk ke dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) daftar 100 event budaya unggulan nasional.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menyatakan kekagumannya terhadap tarian Turonggo Yakso.

“Ini luar biasa. Turonggo Yakso bukan sekadar tontonan, tapi tuntunan. Penuh nilai kearifan lokal, perjuangan melawan hawa nafsu dari dalam diri sendiri. Inilah filosofi yang sangat dalam,” ungkapnya.

Ia pun mengapresiasi konsistensi Festival Jaranan yang telah berlangsung selama 29 tahun berturut-turut dan terus mendapat tempat di hati masyarakat.

“Konon tahun ini akan diikuti oleh peserta dari berbagai negara. Maka harapan kami, festival ini bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara sebagai salah satu dari 100 event terbaik di Indonesia,” tambahnya.

Pengungkit Ekonomi dan Pelestarian Budaya

Festival Jaranan ke-29 juga tak lepas dari inisiasi Novita Hardini, yang ingin menjadikan budaya lokal sebagai pengungkit ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar jaranan terus hidup dan relevan dengan generasi muda.

“Kita ingin anak muda ikut terlibat, menghidupi dan mengembangkan jaranan sesuai zaman tanpa meninggalkan akar budaya,” tutupnya.(*).

Berita Terkait

Wujudkan Zero Halinar, Rutan Trenggalek Gelar Razia Gabungan Bersama TNI dan Polri
Bupati Tulungagung Ajak Seluruh Elemen Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam
Polres Trenggalek Galakkan Penanaman Jagung Serentak, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Sapa Ramah Pedagang Pasar Rakyat, Polisi Trenggalek Tekankan Pentingnya Keselamatan
Visi Berkelanjutan Bupati Trenggalek Dipuji Rektor UB, Kerjasama Kian Erat
Rektor Universitas Brawijaya Jelajah Trenggalek, Temukan Rahasia Sukses Kopi Van Dilem dan Peluang Kerjasama Emas
Kerusakan Jalan Lingkar Waduk Wonorejo Disorot, LPK-RI Surati Bupati Tulungagung, BBWS, dan Perhutani Desak RDP
Rp300 Ribu untuk Yearbook. Wali Murid SMAN 1 Durenan Pertanyakan Transparansi Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Wujudkan Zero Halinar, Rutan Trenggalek Gelar Razia Gabungan Bersama TNI dan Polri

Rabu, 8 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Bupati Tulungagung Ajak Seluruh Elemen Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam

Rabu, 8 Oktober 2025 - 16:12 WIB

Polres Trenggalek Galakkan Penanaman Jagung Serentak, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Rabu, 8 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Sapa Ramah Pedagang Pasar Rakyat, Polisi Trenggalek Tekankan Pentingnya Keselamatan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Rektor Universitas Brawijaya Jelajah Trenggalek, Temukan Rahasia Sukses Kopi Van Dilem dan Peluang Kerjasama Emas

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:51 WIB

Kerusakan Jalan Lingkar Waduk Wonorejo Disorot, LPK-RI Surati Bupati Tulungagung, BBWS, dan Perhutani Desak RDP

Senin, 29 September 2025 - 09:33 WIB

Rp300 Ribu untuk Yearbook. Wali Murid SMAN 1 Durenan Pertanyakan Transparansi Sekolah

Senin, 22 September 2025 - 21:57 WIB

Bupati Gatut Sunu Tegaskan Komitmen Wujudkan Listrik dan Infrastruktur Merata di Eks Perkebunan Kaligentong

Berita Terbaru